Kota Tangerang
Kota Tangerang | ||
---|---|---|
Kota di Indonesia | ||
Balai Kota Tangerang |
||
|
||
Semboyan: Bhakti Karya Adhi Kertarahardja | ||
Peta lokasi Kota Tangerang |
||
|
||
Koordinat: 6°10′41,9″LU 106°37′54,8″BT | ||
Negara | Indonesia | |
Provinsi | Banten | |
Hari jadi | 28 Februari 1993 | |
Dasar hukum | UU No. 2/1993 | |
Pemerintahan | ||
• Wali Kota | H. Arief Rachadiono Wismansyah, B.Sc., M.Kes. | |
• Wakil Wali Kota | Drs. H. Sachrudin | |
Luas | ||
• Total | 164.54 km2 (63.53 sq mi) | |
Peringkat luas | 39 | |
Populasi (2010)[1] | ||
• Total | 1.798.601 | |
• Peringkat | 6 | |
• Kepadatan | Formatting error: invalid input when rounding/km2 (Formatting error: invalid input when rounding/sq mi) | |
• Peringkat | 12 | |
Demografi | ||
• Suku bangsa | Sunda,Banten,Betawi,Jawa | |
• Agama | Islam,konghucu,kristen,buddha | |
• Bahasa | Indonesia, Sunda, Banten, Betawi,dll | |
Zona waktu | WIB (UTC+7) | |
Kode telepon | 021 | |
Kecamatan | 13 | |
Kelurahan | 104 | |
Flora | - | |
Fauna | Kowak-malam abu | |
Situs web | www.tangerangkota.go.id |
Daftar isi
Sejarah
Asal-usul Tangerang disebut juga sebagai Kota "Benteng"
Kemudian dalam Dag Register tertanggal 20 Desember 1668 diberitakan bahwa Sultan Banten telah mengangkat Raden Sena Pati dan Kyai Demang sebagai penguasa di daerah baru tersebut. Karena dicurigai akan merebut kerajaan, Raden Sena Pati dan Kyai Demang dipecat oleh Sultan. Sebagai gantinya diangkat Pangeran Dipati lainnya. Atas pemecatan tersebut Ki Demang sakit hati. Kemudian tindakan selanjutnya ia mengadu domba antara Banten dan VOC. Tetapi ia terbunuh di Kademangan.
Dalam arsip VOC selanjutnya, yaitu dalam Dag Register tertanggal 4 Maret 1680 menjelaskan bahwa penguasa Tangerang pada waktu itu adalah Kyai Dipati Soera Dielaga. Kyai Soeradilaga dan putranya Subraja minta perlindungan VOC dengan diikuti 143 pengiring dan tentaranya (keterangan ini terdapat dalam Dag Register tanggal 2 Juli 1682). Ia dan pengiringnya ketika itu diberi tempat di sebelah timur sungai, berbatasan dengan pagar VOC.
Ketika bertempur dengan Banten, Soeradilaga beserta ahli perangnya berhasil memukul mundur pasukan Banten. Atas jasa keunggulannya itu kemudian ia diberi gelar kehormatan Raden Aria Suryamanggala, sedangkan Pangerang Subraja diberi gelar Kyai Dipati Soetadilaga. Selanjutnya Raden Aria Soetadilaga diangkat menjadi Bupati Tangerang I dengan wilayah meliputi antara sungai Angke dan Cisadane. Gelar yang digunakannya adalah Aria Soetidilaga I.
Kemudian dengan perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 17 April 1684, Tangerang menjadi daerah kekuasaan VOC. Banten tidak mempunyai hak untuk campur tangan dalam mengatur tata pemerintahan di Tangerang. Salah satu pasal dari perjanjian tersebut berbunyi: Dan harus diketahui dengan pasti sejauh mana batas-batas daerah kekuasaan yang sejak masa lalu telah dimaklumi maka akan tetap ditentukan yaitu daerah yang dibatasi oleh sungai Untung Jawa atau Tangerang dari pantai Laut Jawa hingga pegunungan-pegunungan sejauh aliran sungai tersebut dengan kelokan-kelokannya dan kemudian menurut garis lurus dari daerah Selatan hingga utara sampai Laut Selatan. Bahwa semua tanah disepanjang Untung Jawa atau Tangerang akan menjadi milik atau ditempati VOC.
Dengan adanya perjanjian tersebut daerah kekuasaan bupati bertambah luas sampai sebelah barat sungai Tangerang. Untuk mengawasi Tangerang maka dipandang perlu menambah pos-pos penjagaan di sepanjang perbatasan sungai Tangerang, karena orang-orang Banten selalu melakukan penyerangan secara tiba-tiba. Menurut peta yang dibuat pada tahun 1692, pos yang paling tua terletak di muara sungai Mookervaart, tepatnya disebelah utara Kampung Baru. Namun kemudian ketika didirikan pos yang baru, bergeserlah letaknya ke sebelah Selatan atau tepatnya di muara sungai Tangerang.
Menurut arsip Gewone Resolutie Van hat Casteel Batavia tanggal 3 April 1705 ada rencana merobohkan bangunan-bangunan dalam pos karena hanya berdinding bambu. Kemudian bangunannya diusulkan diganti dengan tembok. Gubernur Jenderal Zwaardeczon sangat menyetujui usulan tersbut, bahkan diinstruksikan untuk membuat pagar tembok mengelilingi bangunan-bangunan dalam pos penjagaan. Hal ini dimaksudkan agar orang Banten tidak dapat melakukan penyerangan. Benteng baru yang akan dibangun untuk ditempati itu direncanakan punya ketebalan dinding 20 kaki atau lebih. Disana akan ditempatkan 30 orang Eropa dibawah pimpinan seorang Vandrig (Peltu) dan 28 orang Makasar yang akan tinggal di luar benteng. Bahan dasar benteng adalah batu bata yang diperoleh dari Bupati Tangerang Aria Soetadilaga I.
Setelah benteng selesai dibangun personelnya menjadi 60 orang Eropa dan 30 orang hitam. Yang dikatakan orang hitam adalah orang-orang Makasar yang direkrut sebagai serdadu VOC. Benteng ini kemudian menjadi basis VOC dalam menghadapi pemberontakan dari Banten. Kemudian pada tahun 1801, diputuskan untuk memperbaiki dan memperkuat pos atau garnisun itu, dengan letak bangunan baru 60 roeden agak ke tenggara, tepatnya terletak disebelah timur Jalan Besar pal 17. Orang-orang pribumi pada waktu itu lebih mengenal bangunan ini dengan sebutan "Benteng". Sejak saat itu, Tangerang terkenal dengan sebutan Benteng. Benteng ini sejak tahun 1812 sudah tidak terawat lagi, bahkan menurut "Superintendant of Publik Building and Work" tanggal 6 Maret 1816 menyatakan: ...Benteng dan barak di Tangerang sekarang tidak terurus, tak seorangpun mau melihatnya lagi. Pintu dan jendela banyak yang rusak bahkan diambil orang untuk kepentingannya.
Perjuangan kemerdekaan
Pada Oktober 1945, Laskar Hitam, milisi muslim ekstrem didirikan di Tangerang. tujuan dari gerakan ini adalah untuk mendirikan negara Islam di Indonesia. Gerakan ini kemudian menjadi bagian kelompok pemberontak DI/TII. Pada 31 Oktober 1945, Laskar Hitam menculik Oto Iskandardinata, Menteri Negara Republik Indonesia. Kemungkinan dibunuh di pantai Mauk, Tangerang pada 20 Desember 1945.Setelah deklarasi kemerdekaan Indonesia, ada kerusuhan ras di Tangerang. Kelompok anti etnis Tionghoa menyerang etnis Tionghoa di Tangerang karena mereka menganggap bahwa etnis Tionghoa mendukung pemerintah Belanda yang mencoba untuk kembali menguasai Indonesia.
Setelah kemerdekaan Indonesia
Sejak tahun 1981 hingga 1984, Bandara Internasional Soekarno-Hatta dibangun di Benda, Tangerang. Bandara terletak di Tangerang, namun disebut sebagai Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta. Cengkareng adalah nama kecamatan di Jakarta Barat yang berdekatan dengan bandara.Pada Agustus 1996, Walmart, pengecer terbesar dari Amerika Serikat membuka cabang pertamanya di Indonesia di Lippo Karawaci, Tangerang. Sayangnya, cabang tersebut dijarah dan dibakar pada kerusuhan Mei 1998. Walmart menghentikan investasi mereka di Indonesia setelah kerusuhan.
Pemerintahan
Kepala daerah Kota Tangerang adalah seorang wali kota dan wakil wali kota yang dipilih langsung oleh warga Tangerang dalam pilkada setiap lima tahun sekali. Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang saat ini adalah Arief Rachadiono Wismansyah dan Sachrudin yang berasal dari Partai Demokrat setelah dipilih oleh rakyat kota Tangerang pada Pemilihan umum Wali Kota Tangerang 2013. Lembaga legislatif kota Tangerang adalah DPRD Kota Tangerang yang juga langsung dipilih rakyat Tangerang dalam pemilihan umum legislatif setiap lima tahun sekali bersamaan dengan pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD serentak secara nasional. DPRD Kota Tangerang bersidang di gedung DPRD kota yang memiliki 50 perwakilan dari 5 daerah pemilihan yang tersebar di seluruh kota Tangerang.Nomenklatur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
NO | SKPD |
---|---|
1 | Sekretariat DPRD |
2 | Sekretariat Daerah |
3 | Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Latihan |
4 | Badan Perencanaan Pembangunan Daerah |
5 | Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana |
6 | Badan Pengendalian Lingkungan Hidup |
7 | Badan Pelayanan Perizinan Terpadu |
8 | Inspektorat |
9 | Satuan Polisi Pamong Praja |
10 | Sekretariat KPUD |
11 | Sekretariat KORPRI |
12 | Dinas Pendidikan |
13 | Dinas Kesehatan |
14 | Wali Kota Tangerang |
15 | Dinas Sosial |
16 | Dinas Ketenagakerjaan |
17 | Dinas Perhubungan |
18 | Dinas Informasi dan Komunikasi |
19 | Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil |
20 | Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan |
21 | Dinas Pekerjaan Umum |
22 | Dinas Tata Kota |
23 | Dinas Kebersihan dan Pertamanan |
24 | Dinas Pemadam Kebakaran |
25 | Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi |
26 | Dinas Pertanian |
27 | Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah |
28 | Kantor Arsip Daerah |
29 | Kantor Perpustakaan |
30 | Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat |
31 | Kantor Penelitian, Pengembangan dan Statistik |
32 | Kecamatan Batuceper |
33 | Kecamatan Benda |
34 | Kecamatan Cipondoh |
35 | Kecamatan Cibodas |
36 | Kecamatan Ciledug |
37 | Kecamatan Jatiuwung |
38 | Kecamatan Karang Tengah |
39 | Kecamatan Karawaci |
40 | Kecamatan Larangan |
41 | Kecamatan Neglasari |
42 | Kecamatan Periuk |
43 | Kecamatan Pinang |
44 | Kecamatan Tangerang |
Pembagian administratif
Kota Tangerang terdiri atas 13 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 104 kelurahan. Dahulu Tangerang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tangerang, kemudian ditingkatkan statusnya menjadi kota administratif, dan akhirnya ditetapkan sebagai kotamadya pada tanggal 28 Februari 1993. Sebutan 'kotamadya' diganti dengan 'kota' pada tahun 2001.Pada saat pembentukan Kotamadya Tangerang, hanya terdiri dari 6 kecamatan, yaitu:
- Kecamatan Batuceper (terdiri dari Kelurahan Neglasari, Selapajang Jaya, Karangsari, Batujaya, Poris Gaga, Batuceper, Benda, Belendung, Jurumudi, Pajang, Kedaung Wetan)
- Kecamatan Tangerang (terdiri dari kelurahan Sukarasa, Sukasari, Tanah Tinggi, Cikokol)
- Kecamatan Cimone (terdiri dari kelurahan Pabuaran, Gerendeng, Pabuaran Tumpeng, Bugel, Pasar Baru, Karawaci, Cimone, Karawaci Baru)
- Kecamatan Ciledug (terdiri dari kelurahan Pedurenan, Sudimara Barat, Sudimara Timur, Tajur, Paninggilan, Parung Serab, Larangan Utara, Larangan Selatan, Cipadu, Kreo, Pondok Bahar, Karang Tengah, Karang Mulya)
- Kecamatan Jatiuwung (terdiri dari kelurahan Periuk, Gembor, Gebang Raya, Jatiuwung, Keroncong, Jatake, Pasir Jaya, Gandasari, Cibodas, Panunggangan Barat)
- Kecamatan Cipondoh (terdiri dari kelurahan Poris Plawad, Cipete, Panunggangan, Kunciran, Pinang, Gondrong, Petir, Cipondoh)
- Kecamatan Benda, merupakan pemekaran dari Kecamatan Batuceper yang meliputi kelurahan:
- Jurumudi
- Jurumudi Baru (pemekaran dari kelurahan Jurumudi)
- Belendung
- Pajang
- Benda
- Kecamatan Cibodas, merupakan pemekaran dari Kecamatan Jatiuwung yang meliputi kelurahan:
- Jatiuwung
- Uwung Jaya (pemekaran dari kelurahan Cibodas)
- Cibodas
- Cibodasari (pemekaran dari kelurahan Cibodas)
- Cibodas Baru (pemekaran dari kelurahan Cibodas)
- Panunggangan Barat
- Kecamatan Karangtengah, merupakan pemekaran dari Kecamatan Ciledug yang meliputi kelurahan:
- Karang Tengah
- Karang Mulya
- Karang Timur (pemekaran dari kelurahan Karang Tengah)
- Pedurenan
- Pondok Pucung (pemekaran dari kelurahan Pedurenan)
- Pondok Bahar
- Parung Jaya (pemekaran dari kelurahan Pondok Bahar)
- Kecamatan Larangan, merupakan pemekaran dari Kecamatan Ciledug yang meliputi kelurahan:
- Larangan Utara
- Larangan Selatan
- Larangan Indah (pemekaran dari kelurahan Larangan Utara)
- Gaga (pemekaran dari kelurahan Larangan Selatan)
- Cipadu
- Cipadu Jaya (pemekaran dari kelurahan Cipadu)
- Kreo Utara (dahulu kelurahan Kreo)
- Kreo Selatan (pemekaran dari kelurahan Kreo)
- Kecamatan Neglasari, merupakan pemekaran dari Kecamatan Batuceper yang meliputi kelurahan:
- Karangsari
- Karanganyar (pemekaran dari kelurahan Karangsari)
- Selapajang Jaya
- Kedaung Wetan
- Kedaung Baru (pemekaran dari kelurahan Kedaung Wetan)
- Neglasari
- Mekarsari (pemekaran dari kelurahan Neglasari)
- Kecamatan Periuk, merupakan pemekaran dari Kecamatan Jatiuwung yang meliputi kelurahan:
- Periuk
- Periuk Jaya (pemekaran dari kelurahan Periuk)
- Gebang Raya
- Sangiang Jaya (pemekaran dari kelurahan Gebang Raya)
- Gembor
- Kecamatan Pinang, merupakan pemekaran dari Kecamatan Cipondoh yang meliputi kelurahan:
- Cipete
- Pakojan (pemekaran dari kelurahan Cipete)
- Panunggangan
- Panunggangan Utara (pemekaran dari kelurahan Panunggangan)
- Panunggangan Timur (pemekaran dari kelurahan Panunggangan)
- Kunciran
- Kunciran Indah (pemekaran dari kelurahan Kunciran)
- Kunciran Jaya (pemekaran dari kelurahan Kunciran)
- Pinang
- Neroktog (pemekaran dari kelurahan Pinang)
- Sudimara Pinang (pemekaran dari kelurahan Pinang)
- Kecamatan Batuceper:
- Batusari (dari kelurahan Batujaya)
- Kebon Besar (dari kelurahan Batuceper)
- Poris Gaga Baru (dari kelurahan Poris Gaga)
- Poris Jaya (dari kelurahan Poris Gaga)
- Kecamatan Ciledug:
- Sudimara Jaya (dari kelurahan Sudimara Timur)
- Sudimara Selatan (dari kelurahan Sudimara Barat)
- Paninggilan Utara (dari kelurahan Paninggilan)
- Kecamatan Cipondoh:
- Poris Plawad Utara (dari kelurahan Poris Plawad)
- Poris Plawad Indah (dari kelurahan Poris Plawad)
- Kenanga (dari kelurahan Gondrong)
- Ketapang (dari kelurahan Petir)
- Cipondoh Indah (dari kelurahan Cipondoh)
- Cipondoh Makmur (dari kelurahan Cipondoh)
- Kecamatan Jatiuwung:
- Alam Jaya (dari kelurahan Gembor)
- Manis Jaya (dari kelurahan Jatake)
- Kecamatan Karawaci:
- Bojong Jaya (dari kelurahan Karawaci)
- Cimone Jaya (dari kelurahan Cimone)
- Koang Jaya (dari kelurahan Pasar Baru)
- Margasari (dari kelurahan Bugel)
- Nambo Jaya (dari kelurahan Pabuaran Tumpeng)
- Nusa Jaya (dari kelurahan Karawaci Baru)
- Sukajadi (dari kelurahan Gerendeng)
- Sumur Pacing (dari kelurahan Pabuaran)
- Kecamatan Tangerang:
- Sukaasih (dari kelurahan Sukarasa)
- Kelapa Indah (dari kelurahan Cikokol)
- Babakan (dari kelurahan Sukasari)
- Buaran Indah (dari kelurahan Tanah Tinggi)
- Batuceper
- Benda
- Cibodas
- Ciledug
- Cipondoh
- Jatiuwung
- Karangtengah
- Karawaci
- Larangan
- Neglasari
- Periuk
- Pinang
- Tangerang
Kependudukan
Tangerang juga memiliki jumlah komunitas Tionghoa yang cukup signifikan, banyak dari mereka adalah campuran Tionghoa Benteng. Mereka didatangkan sebagai buruh oleh kolonial Belanda pada abad ke 18 dan 19, dan kebanyakan dari mereka tetap berprofesi sebagai buruh dan petani. Budaya mereka berbeda dengan komunitas Tionghoa lainnya di Tangerang: ketika hampir tidak satupun dari mereka yang berbicara dengan aksen Mandarin, mereka adalah pemeluk Confucianisme yang kuat dan tetap menjaga tempat-tempat ibadah dan pusat-pusat komunitas mereka. Secara etnis, mereka tercampur, namun menyebut diri mereka sebagai Tionghoa. Banyak makam Tionghoa yang berlokasi di Tangerang, kebanyakan sekarang telah dikembangkan menjadi kawasan sub-urban seperti Lippo Village.Kawasan pecinan Tangerang berlokasi di Pasar Lama, Benteng Makassar, Kapling dan Karawaci (bukan Lippo Village), dan Poris. Orang-orang dapat menemukan makanan dan barang-barang berkhas China. Lippo Village adalah lokasi permukiman baru. Kebanyakan penduduknya adalah pendatang, bukan asli China Benteng.
Perekonomian
Tangerang adalah pusat manufaktur dan industri di pulau Jawa dan memiliki lebih dari 1000 pabrik. Banyak perusahaan-perusahaan internasional yang memiliki pabrik di kota ini. Tangerang memiliki cuaca yang cenderung panas dan lembap, dengan sedikit hutan atau bagian geografis lainnya. Kawasan-kawasan tertentu terdiri atas rawa-rawa, termasuk kawasan di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta.Dalam beberapa tahun terakhir, perluasan urban Jakarta meliputi Tangerang, dan akibatnya banyak penduduknya yang berkomuter ke Jakarta untuk kerja, atau sebaliknya. Banyak kota-kota satelit kelas menengah dan kelas atas sedang dan telah dikembangkan di Tangerang, lengkap dengan pusat perbelanjaan, sekolah swasta dan mini market. Pemerintah bekerja dalam mengembangkan sistem jalan tol untuk mengakomodasikan arus lalu lintas yang semakin banyak ke dan dari Tangerang. Tangerang dahulu adalah bagian dari Provinsi Jawa Barat yang sejak tahun 2000 memisahkan diri dan menjadi bagian dari provinsi Banten.
Tangerang Raya
Tangerang Raya adalah sebuah kawasan di sebelah barat Jakarta, dengan luas sekitar 1.500 km2, dihuni oleh lebih dari 5 juta penduduk. Tangerang Raya saat ini terbagi menjadi 3 daerah otonom, yaitu Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.Kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan Tangerang Raya sangat beragam. Merupakan perpaduan antara daerah pesisir (Pantura) dengan daerah dataran rendah sampai menengah. Merupakan kombinasi antara daerah agraris dengan industri, pedesaan dengan metropolitan.
Tangerang Raya merupakan daerah penyangga bagi Jakarta, yang berkedudukan sebagai ibu kota negara RI dan pusat bisnis terbesar di indonesia. Dengan demikian, apa yang terjadi di Jakarta segera berimbas ke Tangerang. Akibat melubernya jumlah penduduk Jakarta, maka sebagian bermigrasi ke Tangerang, dengan tetap mencari nafkah di Jakarta.
Tangerang adalah pintu gerbang utama Indonesia. Hal itu karena keberadaan Bandara Internasional Soekarno Hatta yang berada di wilayah Kota Tangerang. Namun posisi tersebut, tidak serta merta mendongkrak sektor pariwisata Tangerang Raya.
Tangerang dikenal pula sebagai kawasan 1.000 industri, karena keberadaan aneka industri, terutama di sekitar Balaraja, Cisoka dan Cikupa. Tangerang juga memiliki area pesawahan yang masih sangat luas, meskipun keberadaannya terus terdesak oleh industrialisasi dan perluasan kota.
Kenyataannya, beragam sektor strategis di Tangerang Raya, kurang dikelola secara profesional. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya jumlah pengangguran dan penduduk yang miskin. Geliat sektor perdagangan dan bisnis di sebagian kawasan, ternyata hanya memberikan keuntungan bagi segelintir orang saja, dan kurang menciptakan kemakmuran bagi rakyat banyak. Tumbuh pesatnya Kecamatan Serpong misalnya, justru menyebabkan banyak warga asli yang terpinggirkan. Begitu pula di beberapa kecamatan lainnya.
Pendidikan
Di Tangerang terdapat sarana pendidikan dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Kualitas dari pendidikan pun juga sangat bervariasi dari gedung mewah ber-AC sampai yang sederhana. Selain sekolah yang didirikan oleh Pemerintah, banyak pula sekolah dan perguruan tinggi yang dikembangkan oleh pihak swasta.Beberapa Universitas dan Institut di Tangerang yaitu:
- Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang sebagai universitas tertua di Tangerang
- Universitas Muhammadiyah Tangerang, Cikokol, Tangerang
- Universitas Buddhi Dharma, Tangerang
- Universitas Bina Nusantara (Binus), Alam Sutera, Tangerang
- STAI Asy Syukriyyah, Tangerang
- STMIK PGRI Tangerang
- STMIK Masa Depan, Tangerang
- STMIK Raharja Tangerang
- STISIP Yuppentek Tangerang
- STMIK Bina Sarana Global
- STT Yuppentek Tangerang
- STIE Lepisi Tangerang
- STIP Al - Husna Tangerang
- Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Banten
- Politeknik Gajah Tunggal
- SMAN 1 Tangerang
- SMAN 2 Tangerang
- SMAN 3 Tangerang
- SMAN 4 Tangerang
- SMAN 5 Tangerang
- SMAN 6 Tangerang
- SMAN 7 Tangerang
- SMAN 8 Tangerang
- SMAN 9 Tangerang
- SMAN 10 Tangerang
- SMAN 11 Tangerang
- SMAN 12 Tangerang
- SMAN 13 Tangerang
- SMAN 14 Tangerang
- SMAN 15 Tangerang
- SMA Islamic Centre Tangerang
- MA. At-Taqwa
- SMA AL - HUSNA TANGERANG
- SMA STRADA
- SMA Yuppentek 1 Tangerang
- SMPN 8 Tangerang
- MAN Tangerang Perum
- SMKN 1 Tangerang
- SMKN 2 Tangerang
- SMKN 3 Tangerang[2]
- SMKN 4 Tangerang
- SMKN 5 Tangerang
- SMKN 6 Tangerang (Dirgantara)
- SMKN 7 Tangerang
- SMKN 8 Tangerang
- SMK Prima Unggul
- SDN 2 Tangerang / Depan Gor / Belakang Stasiun (Giling Paku)
- SDN Kreo 1
Kesehatan
Pemerintah Tangerang memiliki Rumah Sakit Unit Daerah. Selain itu Pemerintah Kota Tangerang mulai tahun 2011 menggratiskan biaya kesehatan bagi warganya. Seluruh biaya kesehatan, baik warga kaya maupun miskin, ditanggung oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Tangerang[3].Transportasi
Warga Tangerang banyak menggunakan bus dan angkutan kota sebagai sarana transportasi. Selain menggunakan bus dan angkot, moda transportasi taksi juga banyak digunakan masyarakat. Terdapat beberapa perusahaan taksi yang beroperasi di penjuru kota.Tangerang memiliki bandar udara :
- Bandar Udara Internasional yaitu Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Bandara ini terletak di Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, melayani baik penerbangan domestik maupun internasional. Bandara ini juga milik Jakarta. Penerbangan domestik melayani jalur Tangerang ke Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Batam, Pangkal Pinang, Medan, Padang, dan kota-kota lainnya, sedangkan penerbangan Internasional melayani Singapura, Kuala Lumpur, Malaka, China, Sydney, dan lainnya
Pariwisata
Wisata Belanja
Tangerang memiliki banyak pusat perbelanjaan. Mulai dari yang sederhana hingga yang mewah.Pusat jajanan rakyat yang cukup dikenal adalah pasar lama yang terletak di pusat kota Tangerang. Pasar lama menjual berbagai makanan mulai dari daerah babakan sampai daerah Masjid Agung Tangerang. Kawasan ini memiliki berbagai varian jajanan. Ketika Ramadhan, kawasan ini setiap sore hari kerap ramai pengunjung karena mencari hidangan untuk berbuka puasa.
Sebagai kawasan permukiman kaum urban, Kota Tangerang banyak memiliki pusat perbelanjaan, baik itu pasar tradisional, hypermarket, maupun pusat perbelanjaan mewah. Beberapa pusat perbelanjaan di Kota Tangerang antara lain :
- Bale Kota Mall Tangerang
- Tang City Mall
- Metropolis Town Square
- Supermall Karawaci, Lippo Village
- Cimone City Mall
- Plaza Robinson Tangerang
- Ramayana Cimone
- Tip Top Cibodas
- Lotte Mart Jatake
- CBD Ciledug
- Mal Ciledug
- Mall @ Alam Sutera
- Plaza Baru Ciledug
Wisata Kuliner
Kota Tangerang selain terkenal dengan pariwisatanya juga mempunyai banyak makanan khas. Beberapa tempat yang menjadi tempat wisata kuliner khas Tangerang terletak di Pasar Lama Tangerang. Beberapa makanan ini adalah khas peranakan China-Tangerang seperti asinan, otak-otak, babi panggang, sate babi, mi pasar lama, laksa tangerang, kecap benteng, dan emping jengkol. Kuliner khas lainnya adalah Tenda dua Cobra dan Tenda Tiga Sekawan yang menyajikan sate biawak, ular, dan monyet[4].Berikut adalah beberapa makanan khas kota Tangerang di antaranya:
- Sayur Besan
- Gecom (Toge dan Oncom)
- Pindang Bandeng
Pindang merupakan salah satu istilah masakan tradisional yang mengacu pada hidangan berkuah. Hidangan sederhana ini berbumbu bawang merah, bawang putih, cabai, salam, lengkuas, jahe dan kunyit. Bumbu lain yang baisa ditambahkan adalah kecap manis dan rasa asamnya berasal dari belimbing sayur atau asam Jawa yang dibakar.
- Kecap Benteng
Tangerang merupakan cikal bakal produk kecap manis terkenal yang sekarang umum di pasaran. Hal ini tak lepas dari peran kaum etnis tionghoa benteng (China Benteng) yang menetap di daerah Tangerang. Lewat mereka lahirlah usaha-usaha produksi kecap dan salah satunya adalah Kecap Benteng (Siong Hin) yang telah eksis sejak tahun 1920.
- Laksa Tangerang
Ada dua macam jenis laksa tangerang yaitu Laksa nyai dan laksa nyonya. Laksa Nyai dibuat oleh kaum pribumi tangerang sedangkan laksa nyonya dibuat oleh kaum peranakan China di Tangerang. Beberapa tempat menyajikan sajian khas ini seperti di Jl. M. Yamin-Kota Tangerang, tepatnya di depan penjara wanita.[5]
Obyek Wisata
Dengan statusnya sebagai kota satelit penunjang ibukota, Kota Tangerang tidak banyak memiliki kawasan wisata. Namun banyak tersedia hotel-hotel di Kota Tangerang karena lokasinya yang strategis menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kota Tangerang memiliki beberapa tempat wisata dan festival yaitu:- Bendungan Pintu Air 10
- Museum Warisan Tionghoa Peranakan Benteng
- Masjid Raya Al-Azhom
- Lapangan Ahmad Yani (Alun - Alun Kota Tangerang)
- Situ Cipondoh
- Taman Potret
- Festival Cisadane (Acara Tahunan)
- Bundaran Tugu Adipura
- Taman Prestasi
- Wisata kuliner pasar lama
Olahraga
Stadion Benteng
Stadion Benteng adalah stadion yang terletak di Tangerang, Banten, Indonesia. Stadion ini dipergunakan untuk menggelar pertandingan sepak bola dan merupakan kandang dari 2 tim asal Tangerang, Persita Tangerang dan Persikota Tangerang. Stadion ini mampu menampung 20.000 orang.Lippo Village International Circuit
Artikel ini membutuhkan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian. Bantulah memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki dari sumber yang terpercaya. |
Pada 29 Agustus 2008, sirkuit ini mulai dibangun.[6] Dirancang oleh Hermann Tilke, bagian sirkuit ini menggunakan lahan di sekitar Universitas Pelita Harapan dan Lippo Supermal. Sirkuit ini terletak di tengah hub Lippo Village.[7]
Awalnya sirkuit ini akan digunakan untuk kejuaraan A1 Grand Prix. Tetapi hal ini dibatalkan karena manajer proyek pembangunan sirkut ini tidak dapat memenuhi persyaratan FIA sebelum 8 Februari 2009.[8] Sirkuit ini sempat dipakai untuk beberapa kejuaraan lokal tetapi setelah itu tidak pernah digunakan lagi. Tanda dan arah ke sirkuit masih terpasang sampai saat ini, sementara bagian jalan sirkuit digunakan untuk berbagai keperluan seperti tempat parkir, hingga dibiarkan tidak aktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar